FAIRISH
Perlahan ada yang berubah cinta yang muncul dalam diam dan tumbuh dalam keheningan yang datang tanpaku sadari.
Berjalan bersamanya, larut dalam tawa dan semua kelakarnya. Larut dalam senyum dan tatap mata. Bahkan saat jari-jari itu meraihku, satu hal yang kerap terjadi sejak semula dan satu bisikan kecil di telinga.. sesuatu di dadaku berdetak lebih cepat dari yang ku duga.
Dan saat diriku semakin jatuh bangun untuk tetap dalam scenario yang telah kami tata, dia malah semakin wajar dan menjalani perannya apa adanya.
Hampir putus asa, lalu ku teriakkan cintaku ke udara, tapi ternyata menguap sia-sia.
Dialah, cewek itu ada di dekatku, hampir selalu bersamaku, tapi telah menjelma menjadi apa yang pernah aku minta : Angin.
Dan aku terlambat menyadari saat melihatnya dengan hati, dan bukan dengan kepentingan sendiri, baru aku sadari dia telah ada diseberang lautan.
Dan prahara itu benar-benar datang menggulung bentang cakrawala, memudarkan bianglala, menarik fajar, dan dikejauhan bergerak perlahan… bayang-bayang malam!
Dan disinilah aku sekarang, terseok menghalangi.
Ada yang perlahan berubah. Cinta yang muncul dalam diam dan timbul dalam keheningan yang datang tanpaku sadari.
Terlalu pelan kesadaran itu datang. Dan saat mata hati terbuka, dia sudah jadi gumpalan.
Sialan! Rutuk Davi.
Untuk kesekian kalinya resah dan binggung sendiri. Si Irish ini dapat membuatnya mengenang lagi waktu yang baru saja dilalui, dan berharap tak lekang ditelan esok hari dan Davi menjadi hobi menatap bintang dan membayangkan kejadian bersama Irish. Kejadian ini hanya dilaluinya setelah mengenang Irish, hanya dengan Irish tidak dengan kebanyakan wanita yang dia kenal walaupun itu bersama Melani.
Di awal Davi yakin perasaanya tidak akan berubah dan tidak mungkin cinta pada Irish.
Kini Davi sadar, warna hatinya mulai berubah
mengimbangi semua sandiwara dan kepuraan ternyata butuh konsentrasi
menerima genggaman dan rangkulan Irish juga butuh kesadaran
sekarang.. jantungnya jadi gampang deg-degan..
Dan prahara itu datang.
Ada anak baru namanya Alfa yang sudah menyukai Irish dari awal pertemuan mereka dengan tujuan sebenarnya adalah untuk menyakiti Davi. Alfa mencoba mendekati irish dengan cara ekstrim, mengucapkan kata-kata sayang, cinta, manis, setiap kali bertemu Irish.
Akhirnya kegigihan Alfa mendekati Irish membuahkan hasil ketika tanpa sengaja bertemu Irish sedang melihat lukisan. Akhirnya mereka mulai berbincang, telfon, dan mulai dekat. Hanya 1 kali pertemuan, Irish langsung lepas dari tangan Davi. Bersama Alfa juga Irish bisa bebas tertawa, merajuk, juga berbicara apa adanya.
Davi mulai membuka diri, samar juga dia mengisyaratkan warna hubungan mereka yang dia inginkan sekarang. Davi yang rajin datang tiap malam minggu, telfon yang rutin juga tak pernah disadari oleh Irish. Kemudian beredar kabar, Alfa dan Irish di galeri A, di galeri B, di galeri C tapi Davi tidak bisa apa-apa karena Irish selalu menceritakan hal tersebut kepada Davi. Namun Davi tak bisa berkutik karena pada awal perjanjian “kalau nanti ada cowok yang lo suka, lo boleh pergi”. Dan ini membuat Davi sangat kacau, dan membuatnya kembali seperti semula, cuek dan pendiam.
Disekolah, Irish dikecam dimana-mana katanya Irish selingkuh, Irish berkhianat. Dan akhirnya Irish mengajak Davi bicara. Davi tahu maksud pembicaraan Irish, kecemasan berganti ketakutan dan mendadak memberi gagasan. Gagasan mencari jalan untuk mempertahankan Irish tetap bersamanya.
“kalo lo mau jalan sama Alfa, ya jalan aja, enggak apa-apa. Tapi sandiwara kita tetap berlanjut. Selama gue enggak masalahin, kecaman itu pasti akan hilang sendiri”.
Itu adalah cara Davi, tanpa berbuat sesuatu tapi akan mengembalikan Irish kapadanya. Cukup dia menjadi orang yang selalu membela Irish.
Keesokan harinya.
Irish janjian sama Alfa untuk melihat lukisan. Ketika Davi tau bahwa mereka pergi menggunakan motor, Davi marah dan menyuruh Irish untuk turun hingga hampir terjatuh.
Alfa : kenapa lo kasar sama cewek? cewek lo buat gue! Gimana? Gue minta cewek lo!
Davi : minta? Lo kira dia barang?
Alfa : bukannya buat lo dia begitu. Dan lo punya sesuatu yang lo umpetin, sesuatu yang maha dahsyat. Lo melibatkan orang lain yang enggak tau apa-apa untuk memikul beban berat. Persis! Gue tau semuanya.
Disana akhirnya satu rahasia besar Davi yang selama ini dipendam telah terungkap. Dengan sangat pelan Alfa mengatakan di telinga Davi bahwa Melani adalah sepupu kesayangannya. Mendengar hal itu, Davi kaget, tak bisa berkata apa-apa lagi. Mereka janjian bertemu diluar sekolah sesuai tempat yang ditentukan Alfa.
Ketika Davi datang, Alfa langsung memukulnya diikuti kata makian. Davi hanya bisa mengucapkan kata maap, maaf yang teramat besar karena kecelakaan itu.
Alfa : maaf? Kematian Melani tidak bisa digantikan hanya dengan kata maaf. Apa begini caranya? Untuk melupakan masa lalu, lo langsung mencari penganti baru? Enak bener? Lo hanya bisa berdiri di belakang punggung Irish.
Davi : dengan berat hati, davi mengatakan bahwa Irish bukan ceweknya. Mereka hanya pura-pura berpacaran.
Alfa : jadi lo hanya memanfaatkan Irish? Kadang Sengaja gue sering lewat depan rumahnya setiap malam minggu, tapi yang ada dia selalu ada dirumah. Sekarang gue tau kenapa hal seperti itu yang terjadi.
Dirumah, Davi membuka kembali kertas yang pernah Irish berikan kepadanya. Irish mengatakan bahwa ini adalah doa, doa yang sangat indah.
Tuhanku,,
Bicaralah padaku bila aku kesepian
Bisikkanlah dukunganmu bila aku dirundung kecemasan
Dengarlah suaraku bila aku jatuh
Sudilah menjadi bagiku penghibur dalam perjalanan
Tempat bernaung diwaktu panas
Tempat berteduh dikala hujan
Tongkat penuntut dalam kelelahan dan penolong dalam bahaya
Semoga aku berhasil
Sekarang, dan juga nanti
Pada akhir hidupku
Alfa datang kerumah Irish pada malam minggu dengan penampilan yang sangat rapi. Alfa mengungkapkan perasaannya kepada Irish. Irish yang kaget, hanya terdiam, dan hanya tersenyum. Alfa mengatakan bahwa jawabannya gue tunggu besok di galeri pameran lukisan. Kalo lo datang berarti jawabannya iya. Setelah kepulangan Alfa, Irish duduk diteras depan rumahnya, mematikan lampu dan melihat bintang sampai waktu yang cukup lama.
Kejadian itu disaksikan Davi dari dalam mobilnya. Davi langsung menelphon temannya bahwa dia jadi meminjam motor untuk dipakai besok. Dan hari minggu paginya, Davi datang kerumah Irish dan mengajak Irish kekebun teh. Tapi Davi mengemudikan motornya dengan sangat kencang.
Akhirnya mereka sampai di kebun teh. Irish langsung turun dari boncengan dan marah-marah, kenapa lo mengemudikan motornya sangat kencang? Hal itu sangat menakutkan. Gue masih mau hidup. Gue mau pulang naik bis saja. Akhirnya Davi berdiri dari motornya, dan mengatakan bahwa dirinya tegang dan sangat gemetaran sekarang. Dia takut, hal seperti dulu dapat terjadi lagi kepada orang yang sangat disayangi karena tindakanya. Tapi semua telah dibuktikan bahwa kematian Melani bukan kesalahanya tapi karena kecelakaan. Davi juga mengatakan bahwa dia menyukai Irish, dari semua tindakannya selama ini, Irish tidak pernah sadar dan mengerti.
Aku telah bernyanyi untukmu
Tapi kau tidak juga menari
Aku telah menangis didepanmu tapi kau tidak juga mengerti
Haruskah aku menangis sambil bernyanyi..
Davi mengatakan, bahwa jawabannya harus sekarang. Bila Irish menerima pulang bersama dirinya menggunakan motor maka jawabannya adalah iya, tapi bila sebaliknya maka dia akan menjaga jarak dengan Irish di sekolah dan membiarkan Alfa mendekatinya. Davi mengatakan bahwa dirinya bukan orang yang bisa memberi puisi-puisi indah dan kata-kata romantis tapi gue bisa lebih gila dari Alfa. Irish tersenyum, menerima uluran tangan Davi dan pulang bersama menggunakan motor.
0 komentar:
Posting Komentar